MENGOMENTARI SEBUAH IKLAN




HUMAIRA MIFTAHUR RAHMI
20140114130067
 
 


MENGOMENTARI SEBUAH IKLAN

Iklan: Iklan Pepsodent Versi  ”Gantian Dong” 2012

Iklan merupakan salah satu media yang menampilkan suatu produk untuk menarik perhatian masyarakat umum. Iklan harus memiliki ciri khas tersendiri agar dapat memberikan sesuatu yang dapat menarik dan menginspirasi banyak orang. Walaupun terlihat simple tetapi memiliki arti dan tujuan yang bisa memberikan dampak yang positif. Positif dalam mengartikan setiap bagian-bagiannya sebagai simbol dalam menyampaikan pesan dari iklan itu sendiri.


Disini saya mengangkat salah satu iklan pasta gigi yang sudah tidak asing lagi bagi kita, yaitu Pepsodent. Iklan yang berdurasi 31 detik ini, mengangkat dua tokoh, ayah Adi dan Dika, yang saling berbagi tips dan trik bagaimana cara menyikat gigi yang baik, serta tidak menjadikan aktifitas tersebut sebagai pengalaman yang buruk bagi mereka. Pada iklan tersebut juga di perlihatkan ayah Adi yang memberi humor kepada Dika, tentang menggosok gigi, khususnya pada malam hari. Seperti yang terlihat pada kutipan dialog iklan di atas, terlihat ayah Adi yang bertukar posisi dengan anaknya, Dika. Hubungan antara ayah dan anak dapat memberikan inspirasi bagi yang menontonnya, kedekatan ayah dan anak dapat memberikan hubungan batin yang begitu kuat.
Dalam iklan ini juga terdapat nilai-nilai rasional. Seperti pada kutipan “Ayah kan tadi habis makan ayam tuh, kalo ga sikat gigi nanti ayamnya nginap di situ pokpokpokpok..”. dari kutipan tersebut dapat di ambil pelajaran, bahwa oran yang selesai makan ayam akan tertinggal kotorannya di gigi sehinga harus gosok gigi. Selain itu pada bagian penutup iklannya, Dika mengatakan, “Anak pinter..”. Jadi secara tersirat, anak-anak yang menontonnya akan mengerti bahwa yang menggosok gigi adalah anak yang pintar. Itu adalah nilai-nilai positif yang bisa di ambil dari iklan tersebut.
Jadi menurut saya iklan ini menjadikan menyikat gigi menjadi sesuatu yang lebih menarik bagi anak-anak. Anak-anak yang biasanya malas dan belum sadar akan pentingnya menggosok gigi menjadi tertarik untuk melakukannya. Iklan ini memiliki daya jual yang baik di kalangan konsumen. Baik bagi kalangan orang tua, maupun anak-anak. Selain daya jual yang tinggi, iklan ini juga memberi didikan dan nilai nilai rasional bagi para konsumen.

PADANG PANJANG KOTA SERAMBI MEKAH



   Padang Panjang adalah sebuah kota kecil yang menjadi bagian provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kota ini memiliki luas 23 km2 (sumber:wikipedia) ini terletak pada daerah pegunungan yang berhawa sejuk dan curah hujan yang cukup tinggi.


   Padang panjang adalah sebuah kota yang masih memiliki nilai-nilai religius yang tinggi pada masyarakatnya. Sesuai dengan julukan yang diberikan kepada kota in sebagai Kota Serambi Mekah, Kota Padang Panjang memberikan suasana yang adem bagi masyarakat yang tinggal di sana.
   Sebagai kota yang menjadi tempat persinggahan antar daerah di provinsi Sumatera Barat, menjadikan padang panjang memeliki potensi ekonomi yang tinggi terutama pada bidang perdagangan dan jasa.
Pasar Tradisional Padang Panjang

   Selama tiga tahun saya tinggal di kota ini, saya ernah medenar beberapa desas-desus dari teman-teman masyarakat asli kota tersebut, bahwa meskipun kota ini memiliki potensi yang bagus dalam bidang perdagangan dan jasa, namun pemerintah maupun warga setempat tidak mau mendirikan pusat perbelanjaan seperti mall di kota tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk tetap menjaga kondisi kenyamanan dan ketentraman kota padang panjang sebagai kota serambi mekah. Dengan mendirikan sebuah mall di kawasan kota tersebut, maka akan mengubah pola perilaku dari masyarakat kota itu sendiri. Dimulai dari kalangan remajanya yang akan menjadi remaja kota dengan pergaulan yang lebih bebas hingga efek-efek negatif lain yang ujung-ujunnya hanya akan menghilangkan nilai-nilai religius pada lingkungan kota tersebut sebagai Kota Serambi Mekah.
   Selain potensi kota tersebut pada bidang perdagangan dan jasa, kota ini juga memiliki objek-objek wisata yang mengundang wisatawan untuk berkunjung. 

Landscape Kota Padang Panjang

Sate Danguang-danguang sebagai Makanan Khas Padang Panjang

Air Terjun Lembah Anai

Pemandian Lubuk Mata Kucing

Landscape Kota Padang Panjang

Berbagai Makanan Khas Minangkabau pada Salah Satu rumah Makan di Padang Panjang

Why Must Planology?


   Why must Planologi? Kenapa harus Planologi? Kenapa ya? Ya.. karena menurut Allah di sini lah tempat yang paling pas untuk saya. 

   Baiklah. Sebelumnya saya ceritakan dulu bagaimana kronologinya saya bisa masuk ke jurusan Planologi ini. Seperti para lulusan SMA lainnya, saya mengitu alur seleksi mahasiswa baru di mulai dari Jalur SNMPTN. Jalur yang melihat nilai raport, prestasi sekolah, alumni, dan lain-lain. Pada jalur SNMPTN ini, Planologi tidak masuk dalam daftar pilihan saya. Jalur ini saya gunakan untuk memilih Fakultas yang menjadi salah satu Fakultas favorit kebanyakan orang, Pakultas Kedokteran. Saya memilih Fakultas Kedokteran Uninerseitas Diponegoro dan Fakultas Kedokteran Univrsitas Andalas. Sambil menunggu hasilnya, saya mengitu program bimbingan belajar untuk persiapan menghadapi SBMPTN dan tes laiinya sebagai kemungkinan terburuk dari hasil SNMPTN. Tenyata benar, saya dinyatakan tidak lulus untuk SNMPTN. Melihat hasil-hasil setelah beberapa kali try out saat bimbel yang menunjukan bahwa saya belum bisa lulus untuk Fakultas Kedokteran Undip dan di tambah lagi dengan hasil SNMPTN yang gagal, saya merasa takut dan memilih untuk mencari posisi aman.


   Akhirnya setelah memikirkan berbagai pertimbangan dengan orang tua dan teman-teman seperjuangan, saya memilih FKG Unpad pada pilihan pertama, lalu Farmasi Unpad pilihan kedua, dan Teknik PWK atau Planologi Undip pada pilihan ketiga. Planologi adalah jurusan dengan kemungkinan teraman jika dilihat dari hasil-hasil try out saya. Dan ternyata benar, 16 Juli 2014, saya dinyatakan lulus SBMPTN pada Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro. Ada rasa kecewa yang saya rasakan saat itu. Karena saya merasa gagal mewujudkan harapan kedua orang tua saya untuk menjadi seorang dokter. Tapi di sisi yang lain merasa bahagia dan sangat bersyukur atas hasil yang saya peroleh. Kenapa? Karena banyak di luar sana, teman-teman seperjuangan saya yang masih belum bisa merasakan bagaimana  bahagianya melihat nama mereka tertulis sebagai satu dari ratusan ribu calon mahasiswa yang di nyatakan lulus.

   Tetap ingin berjuang mencapai keinginan menjadi seorang dokter, selanjutnya saya mengikuti UM UNDIP yan di laksanakan setelah pengumuman SBMPTN. Saya memilih FK Undip pilihan pertama dan Teknik PWK pilihan kedua. Dan ternyata memang sudah jalan saya seprtinya untuk melanjutkan perjuangan menggapai cita-cita saya di Teknik Planologi Undip.
   Ya. Sekarang saya adalah seorang mahasiswa baru yang menjadi bagian dari 183 orang angakatan saya, Planologi ’14. Walaupun sebelumnya saya sendiri belum terlalu mengerti apa sebenarnya Planologi itu sendiri, tapi saya merasa tetap menikmati setiap proses yang saya terima setelah sebulan lebih menjalani hari-hari baru di kehidupan saya bersama Teknik Planologi.

   Itu semua tentunya tidak terlepas dari dukungan kedua orang tua saya. Saya tahu pasti ada rasa kecewa dalam hati mereka karena saya gagal diterima di Fakultas Kedokteran, tetapi mereka tetap ikhlas dan sangat mendukung saya. Ya. Karena memang begitu lah orang tua. Apapun asalkan anaknya bahagia.

   Kembali lagi, kenapa Planologi? Karena Allah punya rencana indah di balik keputusannya menempatkan saya di tempat ini sekarang. Yang harus saya lakulan sekarang hanya terus berusaha memberikan hasil yang terbaik dan terus berdoa dan berharap atas rencana indah yang telah Allah siapkan untuk saya.

VISI
  • Mengembangkan potensi besar yang dimiliki kota kelahiran saya menjadi sebuah wilayah yang lebih berdaya jual tanpa mengurangi nilai-nilai kenyamanan yang telah ada
  • Membanun kota tempat tinggal saya menjadi wilayah yang mampu bersaing dengan wilayah-wilayah yang ada melalui sumber daya alam dan manusia yang sangat mendukung
  • Memusnahkan kesemrawutan yang ada di negara Indonesia
MISI
  • Menjadi mahasiswa yang kreatif dan inovatif
  • Memaksimalkan pencapaian segala ilmu yang berhubungan dengan ilmu Planologi untuk menjadi tokoh peradaban menuju Indonesia 2045 yang lebih baik

PESATNYA PERKEMBANGAN KOTA PEKANBARU


Jika diamati, banyak kota di Indonesia yang sedang mengalami perkembangan. Baik perkembangan yang terjadi secara perlahan maupun secara pesat. Salah satunya adalah kota Pekanbaru. Pekanbaru adalah kota terbesar sekaligus menjadi ibukota Provinsi Riau.  Kota Pekanbaru dapat dikategorikan sebagai kota dengan perkembangan yang sangat pesat.

Pesatnya perkembangan kota yang berada di Jalur Lintas Timur Sumatera ini tentunya terjadi karena banyak faktor-faktor pendukung. Dengan posisinya yang strategis, serta berada pada jalur perdagangan internasional Selat Malaka, dan berada dekat dengan dua negara tetanga, Singapura dan Malaysia, membuat Pekanbaru mengalami pertumbuhan ekonomi yang cepat dewasa ini.
Faktor migas juga menjadi faktor utama cepatnya perkembangan kota Pekanbaru. Luasnya kebun-kebun sawit yang meskipun tidak terletak di wilayah kota Pekabaru sendiri, tatapi tetap kota Pekanbaru lah yang mengelola adalah salah satu jinis migas yang berperan dalam kemajuan kota ini. Denan keberadaan kebun-kebun sawit yang dimiliki masyarakatnya, menjadikan pertumbuhan tingkat ekonomi menjadi sangat tinggi.

Selain faktor migas, Pekanbaru sebagai kota lintas etnis , seperti Minangkabau, Melayu, Jawa, Batak, Tionghoa dan lain-lain sangat mendukung bisnis-bisnis seperti pusat-pusat perbelanjaan, pangan dan juga perbankan. Denan dua faktor besar ini tentu saja  yang pesat pada kota Pekanbaru bisa terjadi. Perkembangan kota ini telah mengalahkan kota Padang yang notabenenenya telah lebih dulu ada dan memiliki jumlah penduduk yang lebih besar.

Dengan melihat kondisi ini, bisa diperkirakan bahwa kota Pekanbaru yang memiliki luas hampir sama dengan Provinsi DKI Jakarta ini bisa menjadi kota mertropolitan untuk jangka waktu beberapa tahun ke depan.
Terimakasih. Semoga bermanfaat. Wassalam..

TENTANG SAYA DAN SEBUAH TAKDIR INDAH


Seperti yang terlihat di halaman spam ini, nama saya adalah Humaira Miftahur Rahmi, yang kata mama artinya adalah ‘wanita pembuka pintu rahmat’. Saya biasa di panggil Ira. Tapi entah kenapa teman-teman di tempat saya sekarang lebih senang memanggil saya Humaira atau malah Humairo -_-
Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara yang di lahirkan di sebuah Kabupaten di bagian Provinsi Sumatera Barat, Kab. Padang Pariaman, 18 tahun yang lalu. Dilahirkan di sana pada 12 Mei 1996 tidak membuat saya juga harus dibesarkan di sana. Saya di besarkan bersama keluarga yang sangat saya cintai di sebuah tempat di provinsi tetangga Sumatera Barat, Riau tepatnya.
Memasuki masa SMA dulu, saya memutuskan untuk melarikan diri ke sebuah sekolah (kata orang) unggul di provinsi kelahiran saya, tepatnya kota Padang Panjang. Sebut saja nama sekolah saya SMAN 1 Padang Panjang. Sebuah sekolah umum layaknya sekolah umum biasa namun memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki sekolah lain menurut saya.
11 Juni 2011, itu adalah tanggal dimana hasil seleksi penerimaan siswa baru SMAN 1 Padang Panjang di umumkan. Tapi tanggal itu ternyata bukan menjadi tanggal bahagia bagi saya. Karena pada lembar pengumuman, saya tidak dinyatakan lulus seleksi, saya dinyatakan sebagai cadangan. Dengan status cadangan, saya harus menunggu dua hari lagi untuk mendapat kepastian apakah saya benar –benar diterima. Syukur Alhamdulillah, ternyata takdir memang telah memutuskan yang terbaik untuk saya. Akhirnya setelah harus melewati berbagai tes tertulis dan wawancara melawan lebih ari 500-an orang saya di nyatakan diterima di SMAN 1 Padang Panjang.
SMAN 1 Padang Panjang adalah sekolah menengah atas yang memiliki fasilitas lebih dibanding sekolah umum lainnya, yaitu asrama. Saya adalah orang yang sangat beruntung bisa di takdirkan menjadi bagian dari asrama SMAN 1 Padang Panjang. Di asrama, lebih tepatnya saya menjadi bagian dari 92 orang Generasi ke 15 asrama. Sebut saja Quantum El-Khairum. Itu adalah nama generasi kami yang kami ciptakan dengan hasil musyawarah dan penuh pertimbangan selama lebih dari 1 semester yang akhirnya resmi menjadi nama enerasi kami pada tanggal 21 Februari 2012. Quantum El-Khairum memiliki arti ‘energi dari umat terbaik’. Arti umat terbaik di ambil dari kari Khairum yang merupakan singkatan dari Khairul Ummah (Ali Imran:110).
Sebenarnya sangat ingin saya berbagi tentang setiap detail perjalanan saya selama berada di tempat yang saya rasa tidak akan anda temukan dimana pun di dunia, selain di sini, Asrama SMAN 1 Padang Panjang. Tapi karena berbagai keterbatasan, saya akan berbagi tentang moment dan nilai-nilai penting yang saya dapatkan di tempat ini.
Manis dan indahnya suatu kisah biasanya tetap diawali dengan awal yang sulit. Ya. Begitu jugalah dengan kisah saya ini.
Memasuki asrama SMAN 1 Padang Panjang kami semua harus melewati satu kegiatan yang disebut MOSA, Masa Orientasi Siswa Asrama. MOSA tidak jauh berbeda denan kegiatan PSD yang diadakan Jurusan Planoligi Undip setiap hari Sabtu bagi para Maba. Bahkan lebih parah. Tapi MOSA adalah moment yan bikin kangen setelah kita melewatinya. Saat MOSA kita diajarkan bagaimana menjadi disiplin, mengenal senior dan banyak nilai-nilai positif lainnya. Salah satu hal unik di asrama ini, senior yang satu tingkat diatas kita memiliki panggilan yang berbeda dengan senior lainya, yaitu ‘uni’ yang artinya sama dengan kakak.
Saya yang dinyatakan di terima dengan status tanpa teman dari SMP yang sama dan harus beradaptasi denan banyak orang baru yang benar –benar asing bagi saya. Setiap hari di awal bulan pertama, saya merasa sepi dan sangat terasing (kasian banget ya..). Semua teman teman baru saya waktu itu hampir semuanya sudah saling mengenal. Ya kerena meraka berada pada sekolah yang sama saat SMP dulu. Dengan kondisi seperti itu, di tambah lagi masalah bahasa komunikasi yang mereka gunakan. Dari kecil hingga memasuki masa SMA, saya di besarkan dengan bahasa Indonesia. Ya meskipun kedua orang tua saya adalah orang minang. Denan beitu tentunya lidah saya tidak terbiasa untuk melafalkan kosakata-kosakata bahasa mnang. Hanya karena hal yang terlihat kecil itu, membuat saya harus menangis bersama bantal setiap malamnya selama sebulan pertama (bikin malu!). Hahahhaha. Walaupun begitu, tak pernah sedikitpun terlintas di hati dan pikiran saya untuk menyerah dan memutuskan keluar dari asrama. Karena emang saya sendiri yang sudah memilih untuk tingal di sini.
Lanjut masalah MOSA, selama 4 hari lamanya, kami harus siap di bangunkan jam 4 bahkan 3 pagi untuk apel dan kemudian di lanjutkan dengan shalat tahajud. Sebuah aturan yang esensinya terasa sangat bernilai bagi saya sekarang. Selain itu, kami juga harus mengenal, berbincang dan mendapatkan tanda tangan dari para senior. Kekompakan kami segenerasi juga harus tercipta. Satu kalimat senior yang masih jelas banget di ingatan saya adalah, “Katanya se-gen? Tapi kok ada temennya yagn susah dibiarin ajadk? Katanya se-gen..” Hahaha. Berawal dari kegiatan inilah kekeluargaan dan rasa memiliki satu sama lain antar warga asrama tercipta. Oh iya, di asrama kami di bagi menjadi dua, Aspa dan Aspi. Aspa artinya Asrama Putra dan Aspi artinya Asrama Putri.
Waktupun terus berjalan. Saya mulai menikmati setiap proses yang di berikan. Sangat menikmati.
Selain MOSA, asrama kami juga memiliki sebuah program yang bisa bikin greget setiap individu yang terlipat. Yaitu SIDANG ASRAMA. Bagi anda yang pernah menyaksikan sidang-sidang di kantor kejaksaan, kurang lebih seperti itu juga lah sidang asrama diselenggarakan. Sebelumnya, saya inin bilang bahwa Alhamdulillah saya tidak sempat terjerat kasus yang mengharuskan saya menjadi terdakwa pada sidang besar ini. Hehe. Bayangkan aja deh ya, kita yang dinyatakan sebagai terdakwa akan berada di tengah di saksikan oleh semua warga asrama, baik Aspa maupun Aspi, baik senior maupun junior, dan di tuntut atas kesalahan dan kasus yang sudah kita perbuat. Kasus yang terjadi biasanya beragam. Mulai dari point kedisiplinan yang kacau, pacaran, mencontek, bahkan membuka jilbab bagi aspi. Ckckck.
Lanjut. Seperti layaknya sebuah negara, asrama kami memiliki struktur pemerintahan. Mulai dari Presiden, Deputi aspi, Deputi aspa, para menteri, Ketua MPA (Mejelis Permusyawaratan Asrama), dan juga MA yang terdiri dari JPU (Jaksa Penuntut Umum), Hakim, dan Pengacara. Nah saya pernah menjadi bagian sebagai Sekretaris Pemerintahan dan juga Anggota dari Departemen Pendidikan Asrama.
Selain itu, kalau biasanya para jomblo galau pas malam minggu, kami semua yang InsyaAllah jomblo, punya kegiatan sendiri yang lebih bermanfaat di malam minggu. Malam minggu biasanya kami isi dengan latihan randai (semester 1 doang), rapat Generasi, ngerjain tugas, nonton bareng di kamar, dll. Kegiatan yang paling greget iitu ya rapat Generasi. Haha. Karena di sini lah antara aspa dan aspi bisa adu argumen dan pemikiran mereka. Rapat Gen juga menjadi wadah buat mendekatkan diri antar anggota generasi. Dan akhirnya rasa kekeluargaan dan cinta terhadap generasi benar benar terasa. Belum bisa di bilang kompak apapun itu deh, kalau belum bisa nalahin kompak dan rasa kekeluargaan generasi saya tercinta.
Kalau saya lanjutin nih, bisa ratusan halaman setiap kata yang saya tulis. Jadi, singkat cerita, langsung ke endin aja ya. Endingnya apa coba? Bahagia. Sedih. Terharu. Campur jadi satu. Gimana enggak. Tiga tahun hidup bersama, makan bersama, tidur bersama, berjuan bersama, semua di lakuin bareng-bareng, akhirnya tiba saatnya kami buat pisah. Melanjutkan perjuangan untuk orang-orang yang telah menaruh harapan besarnya kepada kami. Untuk negeri ini. Untuk Indonesia.
Tapi saya bahagia. Bahagia dengan semua yang saya dapatkan selama 3 tahun di asrama. Nilai-nilai keagamaan. Imtaq setiap malam. Liqo’. Hafalan Qur’an. Bangun untuk Thajud dan berdoa. Puasa senin-kamis. Ceramah dari pembina asrama. Dan semua hal berharga. Ya meskipun saya memang bukan manusia sempurna yang bisa menyerap semua nilai-nilai tersebut juga dengan sempurna. Tapi saya merasa telah menjadi manusia yang lebih baik dari saya sebelumnya. :’). Terimakasih Ya Allah. Terimakasih Mama Papa. Terimakasih Padang Panjang Kota Serambi Mekah. Terimakasih Asrama SMAN 1 Padang Panjang. Terimakasih Quantum El-Khairum. Terimakasih Pembina Asrama. Terimakasih..
Sebuah kalimat penuh makna yang diajarkan oleh seorang pembina asrama saya dulu, Bapak Hendrison:

“Mengapa Indonesia masih seperti ini?” “Karena kami masih SMA!”
“Mengapa Indonesia masih punya harapan?” “Karena kami masih ada!”

Resapi, rasakan, dan sadarilah peran kita sebagai generasi penerus bangsa!
Sebelum tulisan ini saya akhiri, ada satu tulisan dari seorang teman saya. Tulisan ini dia buat setelah Pelepasan Asrama, 20 April 2014. Suatu moment yang bikin air mata terus mengalir. Bahkan hingga sekarang jika saya mengingatnya.

Berpisah Untuk Indonesia 2045!
Rahmat Firdaus
April 21, 2014 at 7:15pm
Minggu, 20 April 2014. Siapa sangka, cowok tertangguh sekalipun menangis.
Jadi gini, sebelumnya semuanya berusaha untuk tampak gembira…. atau memang tampak gembira. Entahlah. Tapi yang ada di pikiran gue sih, “Ini hari terakhir di asrama loh. Jangan sedih-sedih lah. Pokoknya gak boleh nangis.”

Ah. Namanya juga perpisahan. Usaha untuk bersikap keren gak nangis akan sia-sia. Dan itu dimulai saat memasuki aula asrama. Di barisan paling depan ada Buk Des, Buk Elli, Buk Der, Pak Yamin, Ustadz Satria, dan Pak Son. Menatap wajah beliau semua serasa “Ini asli gak sih gue bakalan ninggalin asrama ini? Rasanya baru kemarin kami bertemu, dan sekarang udah pisah aja.”  Ah, memang teman, time walks so damn fast. Feels like it was a day ago we just met, and now we are saying goodbye.
Selama acara tersebut, rasa untuk menahan air mata agar tidak mengalir deras itu kayak Toyota jualan pergedel jagung. Sulit untuk terjadi. Diksi Bob yang lebay, Cipo yang puitis, Pak Yamin yang tulus benar-benar membuat air mata ini mengalir dengan deras. Membasahi bumi. Menjamah bumi.

Rapat gen terpendek 10 menit, aspa PHP (Pemberi Huang Palsu #okesip!), aspi yang terlalu berharap, aspa yang bikin video buat aspi, tapi tanggapan aspi cuma “Terima kasih aspa, kami ndak nyangko do…”, kita yang saling peduli dalam mengingatkan ketika berada dalam kelalaian, pemikiran yang dewasa dalam milad generasi, dan hal-hal lainnya adalah the best times ever in my life.

Syiva bilang: “Di sinilah (asrama), kita yang dahulunya teman, kemudian berubah menjadi sahabat, dan sekarang menjadi saudara.” Ketahuilah, bisa melihatmu, berbicara denganmu, mendengar suaramu, berbagi tawa denganmu, semua itulah yang membuatku merasa hidup. Benar-benar merasa hidup.

Rasanya baru kali ini gue benar-benar menangis. Benar-benar merasa sesedih ini. Perpisahan dengan saudara terbaik yang pernah ada. Perpisahan SMP gak sesedih ini rasanya. Pelukan hangat permintaan maaf dengan saudara-saudara dengan tangisan yang tulus, ikhlas, dari hati yang paling dalam. Sampai-sampai ada yang bilang, “Wak ndak ka nyuci jaket gen ko do. Ado tumpahan air mata kalian di siko.”
Hari itu, pelukan dengan Pak Yamin dan Pak Son itu benar-benar menyejukkan. Semua luapan perasaan tertumpahkan. Dimana lagi kita akan bisa menemukan orang setulus beliau? “Ayah. Maafkan kami, Yah. Kami banyak salah samo Ayah salamo ko…” “Pak. Maafkan kami, Pak. Kami banyak salah samo Apak salamo ko…” Dengan tekad, kami akan mengisi relung-relung kosong di hati beliau. Anyway, that was the first time of my life I saw Pak Yamin and Pak Son crying.

Sekarang saatnya kita berpisah. Tapi, Insya Allah, berpisah untuk bertemu kembali. Bertemu dan berpisah kita, Insya Allah, karena Allah. Kita berpisah bukan untuk benar-benar berpisah, tapi berpisah untuk bersatu kembali. Berpisah untuk mencari jalan mengubah Indonesia ke arah yang lebih baik, sebagaimana yang kita cita-citakan, Indonesia 2045 berada di tangan kita. Semoga kita tetap istiqomah dengan nilai-nilai Islam yang telah kita dapatkan selama berada di asrama. Aamiin.

Kita lambat karena kita materi, tapi akan lebih cepat jika kita energi. Quantum El Khairum. Energi 92 Umat Terbaik. Menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Quantum El Khairum untuk Indonesia 2045!
Pada akhirnya………
Minggu, 20 April 2014. Siapa sangka, cowok tertangguh sekalipun menangis.


Sekian postingan saya. Semoga anda bisa mengambil pelajaran yang bermanfaat dari kisah ini. Terimakasih. Wassalam..